" Dokter, " kata seorang Ayah lewat telepon, " Putera
saya menderita Flu Hongkong. "
Dokter : " Saya tahu, Kemarin saya telah kerumah Anda
dan memberinya obat. Pisahkanlah dia dari semua orang
yang ada di rumah. "
Penelpon : " Tapi, Dokter, Dia telah mencium Pembantu
Rumah Tangga kami. "
Dokter : " Kasihan. Kalau begitu dia juga perlu di
karantina. "
Penelpon : " Tapi, Dokter, saya juga telah mencium
pembantu itu. "
Dokter : " Wuah, ini rumit. Berarti Anda juga sudah
menyimpan benih penyakit itu. "
Penelpon : " Ya, dan tidak lama setelah itu, saya juga
mencium isteri saya. "
Dokter : " Celaka, Kalau begitu saya sudah ketularan. "
saya menderita Flu Hongkong. "
Dokter : " Saya tahu, Kemarin saya telah kerumah Anda
dan memberinya obat. Pisahkanlah dia dari semua orang
yang ada di rumah. "
Penelpon : " Tapi, Dokter, Dia telah mencium Pembantu
Rumah Tangga kami. "
Dokter : " Kasihan. Kalau begitu dia juga perlu di
karantina. "
Penelpon : " Tapi, Dokter, saya juga telah mencium
pembantu itu. "
Dokter : " Wuah, ini rumit. Berarti Anda juga sudah
menyimpan benih penyakit itu. "
Penelpon : " Ya, dan tidak lama setelah itu, saya juga
mencium isteri saya. "
Dokter : " Celaka, Kalau begitu saya sudah ketularan. "
Tidak ada komentar:
Posting Komentar